Featured post

Cara Daftar Linktree Gratis, Buat Tapilan Bio Semakin Menarik

Breaking News

INOVASI PENDIDIKAN MELALUI SISTEM MERITOKRASI



Trutus.com, Membahas pendidikan bagaikan instrumen yang tidak pernah selesai serta akan ada dinamisasi tantangan dan peluang yang mau tidak mau harus berani kita hadapi. 

Apabila salah memilih suatu sistem kebijakan pendidikan, maka bisa dipastikan akan ada ketimpangan nilai pendidikan dan jatuhnya nilai suatu bangsa. Semakin baik kualitas pendidikan, maka semakin baik pula kualitas suatu bangsa. Sebaliknya, jika semakin rendah kualitas pendidikannya maka jangan jangan berharap bangsanya akan masuk ke deretan negara maju.

Sebagai negara yang berkembang, sepatutnya kita mempelajari bagaimana negara maju dalam mengelola negaranya. Bukan berarti mencontek bahkan plagiasi kebijakan negara lain, tetapi kita belajar dengan mereka bagaimana sistem yang mereka lakukan sehingga mengantarkan dalam kemjauan pendidikan. kemudian kita aplikasikan dengan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki dengan cara yang efektif serta tepat sasaran. 

Melakukan inovasi merupakan cara dimana kita dapat memformulasikan kembali kepada unsur-unsur yang harus dilengkapi, dikurangi atau dihilangkan. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai pemasukan atau pengealan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik menyangkut gagasan, metode atau alat. H.M. Hasbullah menjelaskan dalam bukunya Kebijakan Pendidikan menyatakan bahwa inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. 

jadi tidak hanya semata-mata penambahan dan penjumlahan dari unsur yang ada sebelumnya.

Jika mengaca kepada Negara maju yang dulunya pernah mengalami masa sulit bahkan mereka telah kehilangan aset negaranya. Namun sekarang telah menjadi poros ekonomi dunia berkat keberhasilannya dalam membangun kembali sumber daya manusia. Contohnya yaitu Singapura Apa rahasia Singapura sehingga bisa bangkit bahkan melampaui negara lain.

Pada senin, 9 Agustus 1965, Lee Kuan Yew saat menyampaikan perpisahan Singapura dari Federasi Malaysia tidak sanggup menahan air matanya karena ia harus memimpin negara baru yang miskin sumber daya alamnya, mayoritas penduduk yang miskin dan sedikit sumber daya alamnya. Setengah dari penduduknya buta huruf dan sepertiganya tinggal di pemukiman kumuh serta pendapatan dari negara tersebut hanyalah 516 dolar.

Namun dalam rentang waktu 55 tahun, Singapura menempati posisi negara maju di dunia. Salah satu rahasia yang dipakai Singapura dalam mengelola negerinya adalah Sistem Meritokrasi. Gagasan Meritokrasi dilahirkan oleh Michael Young dalam bukunya Rise Of The Meritocracy.

Meritokrasi adalah sistem politik yang nantinya akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Sehingga dari warganya akan berlomba-lomba secara sehat untuk berprestasi memajukan negaranya. Serta pemimpinnya yang lahir dari kebijakan yang dirancang oleh orang yang ahli dibidangnya. Meritokrasi adalah peluang bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati fasilitas negara yang mewah namun memikiki kemampuan yang lebih baik dibanding mereka yang dimanja oleh fasilitas mewah.

Tinggal bagaimana pemimpin di negeri ini memberikan sistem terbaik dalam pendidikan yang akan dilaksanakan. Apalagi dalam menyambut new normal setelah beberapa bulan melakukan aktivitas di rumah saja atau online. Hal ini nantinya akan melahirkan tipe-tipe manusia baru yang akan mewarnai pendidikan Indonesia selanjutnya. 

Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dibedakan dalam tiga tahapan:

1. Periode manusia masih menggantungkan diri pada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba

2. Periode manusia telah menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru tehadap birokrasi dan spesialisasi

3. Periode manusia telah mampu mecapai kerja sama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.

Manusia secara kodrati mampu menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada. Dengan kemampuan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, tetapi juga mampu menyesuaikan lingkungan agar sesuai dengan dirinya. Dengan kreatifitas yang dimiliki telah membuat manusia menikmati kehidupan yang lebih baik.

Tiada perubahan yang besar kecuali terdapat peran pemuda di dalamnya, dan tiada pergerakan yang signifikan kecuali ada krisis sebelumnya. Saat pandemi, kondisi pendidikan berubah yang dulunya sekolah memegang peranan yang besar kemudian berpihak kepada keluarga dalam mendidik. Hal ini menyebabkan kondisi pendidikan perlu di revisi demi tetap kelancaran input dan output peserta didik.

Sistem meritokrasi menunjuk kepada bentuk peghargaan kepada mereka yang berprestasi yang dipakai secara adil dalam suatu jabatan. Seringkali sistem yang seperti ini kurang begitu menjadi bahan perhatian. Karena faktanya guru yang megabdikan dirinya di daerah terpencil tapi memiliki kepedulian yang sangat besar kepada generasi bangsa yang kurang dilirik oleh pemerintah. Bahkan sebenarnya guru berprestasi haruslah lebih dijamin kesejahterannya, karena dalam diri gurulah kita bisa memandang bagaimana wajah generasi bangsa yang selanjutnya.

Pembaharuan pendidikan haruslah dilakukan dalam upaya “problem solving” yang mana kita sekarang berhadapan dengan pendidikan yang dinamis dan berkembang. Sifat pendekatan untuk masyarakat Indonesia adalah harus berorientasi pada hal-hal yang efektif dan murah serta peka tehadap masalah yang akan dan sedang timbul di dunia pendidikan.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sepanjang manusia masih hidup akan terus menjadi objek yang selalu menarik didiskusikan. Bukan hanya sebagai peluang dalam meraih keberhasilan suatu bangsa, tetapi juga tantangan bagi pengambil kebijakan negara. 

Maka dari itu, hakikatnya sistem kebijakan pendidikan yang baik harus ada timbal balik positif bagi masyarakat dalam memecahkan problema kehidupan yang ada. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya, siap bersaing di era industri 4.0, serta menjadi bangsa yang mampu mempertahankan jati diri bangsa Indonesia di kancah dunia.

Penulis     : Peserta Lomba Opini Pgsd Unej

Publisher : Muhammad Saini

0 Komentar

© Copyright 2022 - RUMUS DIGITAL